Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Inilah 10 Virus Komputer Barrier Berbahaya di Dunia dan Indonesia dalam setahun terakhir. Dimana pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus
komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan
untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows.
Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia
maya.
Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai
tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan
diprediksi akan memicu cyber war. Virus
Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai
fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik,
mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor
fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin
dapat memicu bahaya nuklir.
Berikut ini adalah 10 malware teratas
yang bergentayangan di jagat maya Indonesia dan dunia yang berhasil
terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya
menginfeksi komputer kita.
1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%
Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan
perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan
kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer
pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban
yang telah terinfeksi lalu men-download.
2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%
Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian
dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara
penyebaran Conficker.AA
3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%
Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware
generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan
kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk
melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya
kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys
pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip
dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu
menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga
malware bisa bekerja di setiap kali sistem tersebut melakukan ѕtаrt
up.
Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat
lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak
mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk
mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan
anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan
yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik
sesuatu.
4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%
Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang
memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban.
Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan
pada Server Service.
5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%
Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan
menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows
keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC
subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang
tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan
identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web
server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan
menggunakan nama domain yang belum resmi.
6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%
Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu
menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar.
Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang
ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa
ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.
7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%
INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker.
Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang
menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi
personal computer.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu
melakukan rυn secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan
perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC
berbasis Windows.
8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%
Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A
9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%
Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media
bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan
kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target
serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568.
Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted
malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada
sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.
10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%
Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan
serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk
mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut
berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan rυn
secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain
yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar